Asar Humanity

01 Okt 2025 11:50

Share

Gempa M 6,9 Guncang Cebu Filipina, 32 Tewas dan 147 Luka-Luka

AsarNews, Cebu – Dua gempa kuat dengan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Filipina Tengah pada Selasa (30/9/2025) malam waktu setempat. 

Dalam pembaruan terbaru Rabu (1/10), otoritas setempat melaporkan 32 orang meninggal dunia dan lebih dari 147 orang luka-luka akibat bencana ini.

22 Bangunan Roboh, Warga Masih Tertimbun

Gempa dangkal yang berpusat di Pulau Cebu ini merobohkan sedikitnya 22 bangunan, meninggalkan sejumlah warga masih tertimbun reruntuhan. Tim penyelamat terus berupaya mencari korban di lokasi-lokasi terdampak.

Badan seismologi Filipina juga memperingatkan kemungkinan adanya tsunami kecil, dengan gangguan permukaan laut di beberapa wilayah. Masyarakat di Leyte, Cebu, dan Biliran diimbau untuk menjauhi pantai dan tidak melakukan aktivitas di garis pantai hingga kondisi benar-benar aman.

Lokasi Episentrum

Mengutip laporan AFP, episentrum gempa berada sekitar 11 kilometer timur-tenggara Calape, sebuah kotamadya di Provinsi Bohol dengan populasi sekitar 33.000 jiwa.

Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sempat mencatat kekuatan gempa sebesar magnitudo 7,0, namun kemudian direvisi menjadi 6,9.

polisi-membantu-warga-yang-terluka-saat-mereka-dibawa-ke-rumah-sakit-di-kota-bogo-provinsi-cebu-filipina-tengah-pada-tanggal-1-1759283794158

Filipina di Cincin Api Pasifik

Filipina merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa bumi karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik — busur aktivitas seismik aktif yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Meski gempa bumi terjadi hampir setiap hari di negara ini, sebagian besar berintensitas kecil sehingga tidak dirasakan manusia. Namun, gempa kuat yang merusak dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi.

Filipina Diterjang Badai Sebelumnya

Bencana gempa ini terjadi ketika Filipina belum sepenuhnya pulih dari dampak tiga badai besar bulan lalu, yakni Topan Mirasol, Ragasa, dan Bualoi.

Siklon tropis tersebut meninggalkan kerusakan besar, memengaruhi hampir 907.000 keluarga atau lebih dari 3,4 juta orang di seluruh negeri. Lebih dari 30.000 keluarga (106.000 orang) masih bertahan di pusat-pusat evakuasi yang dikelola pemerintah hingga saat ini.

Perlu dicatat, Bualoi merupakan topan ke-15 yang melanda Filipina pada tahun 2025. Rata-rata, negara kepulauan ini dihantam sekitar 20 topan setiap tahunnya.

Filipina kini menghadapi beban ganda: bencana meteorologi berupa topan tropis yang silih berganti, dan gempa bumi besar yang menelan korban jiwa serta menghancurkan infrastruktur. 

Otoritas setempat terus mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi terkait potensi gempa susulan maupun kondisi cuaca ekstrem.