Asar Humanity

25 Feb 2024 09:26

Share

BMKG: Pasca Gempa, Diketahui Panjang Sesar Sumedang Sekitar 2,5 Kilometer

AsarNews, Sumedang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi adanya sesar penyebab gempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang pada hari Minggu, 31 Desember 2023. Sesarnya memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer dan diberi nama Sesar Sumedang.

Informasi tersebut diungkapkan dalam acara penyerahan dokumen gempa dan penamaan Sesar Sumedang dari BMKG kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, yang berlangsung di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, pada hari Jumat, 23 Februari 2024.

Pj Bupati Herman Suryatman menerima dokumen tersebut secara langsung dari BMKG, dengan hadirnya Deputi Bidang Logistik dan Peralatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, serta sejumlah pejabat dari Pemerintah Daerah Sumedang, BMKG, dan BNPB.

Menurut Kepala BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu atau yang akrab disapa Ayyu, sesuai survei yang telah dilakukan, panjang Sesar Sumedang mencapai 2,5 kilometer, dengan fokus survei pada wilayah Kota Sumedang yang terdampak.

Berdasarkan hasil survei terkait Indeks Kerentanan Seismik, tingkat kerentanan lapisan tanah saat gempa terjadi di Sumedang berbeda-beda di setiap lokasi yang diteliti.

Peta indeks kerentanan seismik tersebut akan membantu menentukan kebijakan terkait Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang ke depan.

Ayyu menegaskan pentingnya memperkuat upaya mitigasi oleh pemerintah daerah setelah identifikasi sesar penyebab gempa. Selain itu, peraturan pembangunan (building code) juga perlu diperkuat untuk menghasilkan data mikro zonasi sebagai pedoman dalam tata ruang dan tata wilayah.

PJ Bupati Sumedang, Herman Suryatman, menyambut baik hasil kajian BMKG tentang Sesar Sumedang sebagai masukan penting dalam menetapkan kebijakan pembangunan daerah ke depan. Menurutnya, hasil kajian ini akan menjadi landasan untuk merevisi Peraturan Daerah (Perda) terkait RTRW, karena mitigasi bencana gempa belum dimasukkan ke dalam RTRW saat ini.