Duka Banjir Libya Yang Mematikan Seperti Maroko, Seperempat Kota Hancur!
AsarNews, Derna - Banjir bandang yang terjadi di Derna, Libya, membawa kerusakan dan korban jiwa yang besar. Saat ini, petugas penyelamat dan evakuasi masih terus berupaya mencari korban yang tertimbun di reruntuhan dan juga merapikan serpihan pasca banjir.
Ribuan orang masih hilang saat tim penyelamat berjuang untuk mencapai Derna, kota yang paling parah dilanda banjir yang terjadi pada hari Minggu oleh Badai Daniel.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Libya, Letnan Tarek al-Kharraz, pada hari Rabu (13/9/2023) mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sejauh ini 3.840 kematian telah tercatat di Derna, termasuk 3.190 orang yang telah dikuburkan. Di antara mereka terdapat sedikitnya 400 orang asing, kebanyakan dari Sudan dan Mesir.
Sementara itu, Hichem Abu Chkiouat, menteri penerbangan sipil di pemerintahan yang memerintah Libya timur, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sejauh ini telah dihitung lebih dari 5.300 orang tewas, dan mengatakan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat secara signifikan dan bahkan mungkin dua kali lipat.
Penduduk kota Derna di Libya yang hancur, mati-matian mencari kerabat mereka yang hilang ketika petugas penyelamat meminta lebih banyak kantong jenazah, setelah bencana banjir yang menewaskan ribuan orang dan menghanyutkan banyak orang ke laut.
Sebagian besar kota di kawasan Mediterania itu tersapu oleh terjangan air yang dihasilkan oleh badai dahsyat yang menyapu dasar sungai, yang biasanya kering pada Minggu malam, sehingga membobol bendungan di atas kota tersebut. Gedung-gedung bertingkat runtuh dan keluarga-keluarga sedang tidur di dalamnya.
Namun begitu, Walikota Derna, Abdulmenam al-Ghaithi mengatakan kepada televisi Al-Arabiya milik Saudi, bahwa perkiraan jumlah kematian di kota itu bisa mencapai antara 18.000 hingga 20.000 jiwa. Prediksi tersebut dibuat berdasarkan jumlah distrik yang hancur akibat sapuan banjir.
Sementara itu, salah seorang warga di Kota Derna, Mahmud Abdulkarim, mengatakan pada media bahwa ia kehilangan ibu dan saudara laki-lakinya. Hal ini terjadi setelah mereka gagal mengungsi tepat waktu dari apartemen lantai pertama mereka pasca runtuhnya bendungan.
Menurut Abdulkarim, ketika ibu dan saudara laki-lakinya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan apartemen mereka, mereka tersapu air banjir begitu sampai di jalan untuk mengungsi.
Sahabat, mari kita terus kuatkan saudara di Libya yang menelan pil pahit seperti Maroko dengan doa tertulusmu, ayo bersama-sama ringankan beban duka mereka dengan bantuan kemanusiaan internasional sekuat tenagamu melalui :
💳 BSI # 722 021 0213
💳 MANDIRI # 1330 0225 456 17
a.n ASAR Humanity
📲 Konfirmasi : 0812-9055-9351
*Tambahkan angka 9 untuk pencatatan administrasi penyaluran bantuan ke Libya. Semoga Allah ta'ala membalas kebaikanmu yang senantiasa meringankan kesulitan saudara sesama muslim, aamiin.
Adakan Flashmob 1 Tahun Genosida, ASAR Humanity Ajak Masyarakat Tak Lupakan Palestina
Diposting pada 08 October 2024
Anak Sakit Tumor: Ibu Buruh Tani Rawat 3 Anak Seorang Diri
Diposting pada 07 October 2024
Gempa Bumi Magnitoudo di Atas 5,0 Tercatat Sudah 100 Kali Guncang Indonesia
Diposting pada 04 October 2024
Hampir 1 Tahun Genosida di Palestina: Lebih dari 17.000 Anak Meninggal Dunia
Diposting pada 02 October 2024