Asar Humanity

13 Feb 2025 17:00

Share

RI Dikepung Beragam Siklon yang Menyebabkan Hujan Lebat!

AsarNews, Depok - Meski telah memasuki Februari 2025, Indonesia masih mengalami musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, termasuk fenomena anomali iklim La Nina.

La Nina hadir karena suhu permukaan laut di Samudra Pasifik mendingin dibandingkan biasanya. Bagi wilayah tropis seperti Indonesia, La Nina memiliki potensi menambah curah hujan hingga 20-40 persen.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut La Nina akan bertahan hingga April 2025. Namun, tak hanya La Nina yang membuat Indonesia masih diguyur hujan hingga Februari 2025.

Kini, Nusantara tengah dikepung oleh satu siklon tropis dan dua bibit siklon. Yakni Siklon Tropis Taliah, Bibit Siklon Tropis 96S, dan Bibit Siklon Tropis 93W.

Dikutip dari unggahan Instagram resmi BMKG, Rabu (12/2/2025) berikut dampak dari siklon dan bibit siklon tropis yang tengah mengepung Indonesia.

Dampak Siklon dan Bibit Siklon Tropis di Indonesia

1. Siklon Tropis Taliah

Siklon Tropis Taliah sudah terbentuk sejak 1 Februari 2025 lalu di Samudra Hindia sebelah barat Timor-Leste. Dari wilayah timur, Taliah terus bergerak ke barat.

Terbaru, Siklon Tropis Taliah berada di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu. Pusaran angin ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 50 knots atau 95 km/jam dan tekanan minimum sekitar 988 hPa.

Dengan kecepatan itu, Taliah memiliki dampak terhadap gelombang tinggi di perairan Indonesia. BMKG mengeluarkan peringatan dini hingga 12 Februari pukul 19.00 WIB untuk wilayah Kepulauan Mentawai hingga Lampung yang diprediksi mengalami gelombang tinggi 1,25-2,5 meter (moderate sea).

Meski mulai menjauhi Indonesia, kecepatan angin Siklon Tropis Taliah meningkat hingga 12 Februari 2025 pukul 19.00 WIB. Sehingga warga di daerah pesisir diminta untuk tetap waspada ya!

2. Bibit Siklon Tropis 96S

Menguat sejak Minggu, 9 Februari 2025 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 96S kini berada di wilayah selatan Nusa Tenggara Timur. Masih bersifat bibit, 96S memiliki kecepatan angin maksimum 40 knot (75 km/jam) dan tekanan minimum 990 hPa.

BMKG memperkirakan Bibit Siklon 96S bisa berkembang menjadi siklon tropis. Kemungkinan ini akan dipantau selama 24 jam ke depan hingga 12 Februari 2025 pukul 19.00 WIB.

Dampak tidak langsung dari hadirnya Bibit Siklon Tropis 96S adalah:

Hujan dengan intensitas sedang-lebat dan angin kencang di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Gelombang laut tinggi dengan ketinggian 1,25-2,5 meter di wilayah Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah dan Laut Sawu.
Gelombang laut tinggi dengan ketinggian 2,5-4 meter di beberapa wilayah, seperti perairan selatan Jawa Timur-Pulau Sumba, Selat Sumba, Perairan Kupang-Pulau Rote, dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur-NTT.

3. Bibit Siklon Tropis 93W

Bibit Siklon Tropis 93W terpantau berada di laut Cina Selatan, sebelah utara Pulau Kalimantan. Ia bergerak dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan minimum sekitar 1008 hPa.

Secara umum, potensi Bibit Siklon Tropis 93W berkembang jadi siklon tropis masih di tahap rendah. Kendati demikian, tetap ada dampak tidak langsung yang harus diwaspadai, seperti:

Hujan dengan intensitas sedang-lebat di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Gelombang tinggi dengan kategori Rough Sea (2,5-4 meter) di Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara.

Peringatan Dini Cuaca 12-14 Februari 2025

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca dan angin kencang untuk 12-14 Februari 2025. Cek cuaca daerahmu sebagai berikut:

Hujan Sedang-Lebat

Rabu, 12 Februari 2025
Aceh
Bali
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Lampung
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Papua Barat
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara

Kamis, 13 Februari 2025
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
Jawa Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Papua
Papua Barat
Riau
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Jambi

Jumat, 14 Februari 2025
Bali
Banten
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Papua
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan

Hujan Lebat-Sangat Lebat
Rabu, 12 Februari 2025

Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Papua
Sumatera Utara
Kamis, 13 Februari 2025
Jawa Barat
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Sumatra Utara

Jumat, 14 Februari 2025
Aceh
Bengkulu
Jawa Barat
Kalimantan Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Lampung
Maluku Utara
Papua Barat
Riau
Sulawesi Utara
Sumatera Utara
Jambi

Angin Kencang
Rabu, 12 Februari 2025

Bali
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara

Kamis, 13 Februari 2025
Nusa Tenggara Timur
Papua
Sulawesi Tengah
Berbagai wilayah di atas memiliki potensi terdampak bencana hidrometeorologi. Baik banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.