Bagaimana Bisa Semangka Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina? Ini Sejarahnya!
AsarNews, Depok - Dukungan terhadap warga Palestina terus dilayangkan oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia menyusul tewasnya lebih dari 9.000 orang di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel sejak 7 Oktober lalu.
Sebagai simbol dukungan kepada warga Palestina, pengguna di media sosial menyematkan emoji semangka dalam berbagai unggahan.
Semangka sendiri merupakan buah paling ikonik yang menggambarkan Palestina. Tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza, penggunaan semangka sangat populer di beberapa resep makanan dan budaya Levantine.
Penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan mulai digunakan pada Tahun 1960-an oleh gerakan masyarakat. Pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina selama Perang Enam Hari dengan Mesir, Suriah, dan Yordania pada 1967, dilansir dari Bon Appetit.
Pengibaran bendera Palestina dianggap akan membangkitkan rasa nasionalisme warga Palestina dan Arab. Hal ini membuat gerakan masyarakat berinisiatif menggunakan semangka sebagai simbol Palestina.
Semangka dipilih karena unsur warnanya yang sesuai dengan bendera Palestina. Saat dibelah, buah semangka berwarna merah, kulit hijau-putih, dan biji hitam.
Semangka tersedia bagi para demonstran yang memprotes terkait pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, Para demonstran membawa irisan semangka sebagai pengganti bendera.
Pada 1980-an, pemerintah Israel bahkan menyita seluruh karya yang mengandung warna merah, putih, hijau,dan hitam. Dikutip dari Time, para pejabat Israel menutup 79 pameran seni di Ramallah yang mengandung unsur warna bendera Palestina.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa mengecat bendera Palestina itu dilarang, tapi warnanya juga dilarang," ungkap seniman Sliman Mansour.
Penggunaan semangka sebagai simbol sempat berhenti saat Israel mencabut larangan penggunaan bendera Palestina berdasarkan Perjanjian Oslo 1993. Pada Perjanjian Oslo tercantum pengakuan timbal balik antara Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina.
The New York Times juga pernah mencatat peran semangka sebagai simbol Palestina selama masa larangan bendera. Menurut laporan tersebut, para pemuda di Jalur Gaza ditangkap karena membawa irisan semangka kala memprotes.
Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina juga merebak pada 2007 saat peristiwa Intifada Kedua. Pada 2021, semangka juga kembali populer saat pengadilan Israel memutus keluarga Palestina di Yerusalem Timur untuk diusir dari rumah mereka guna memberi jalan bagi para pemukim.
Adakan Flashmob 1 Tahun Genosida, ASAR Humanity Ajak Masyarakat Tak Lupakan Palestina
Diposting pada 08 October 2024
Anak Sakit Tumor: Ibu Buruh Tani Rawat 3 Anak Seorang Diri
Diposting pada 07 October 2024
Gempa Bumi Magnitoudo di Atas 5,0 Tercatat Sudah 100 Kali Guncang Indonesia
Diposting pada 04 October 2024
Hampir 1 Tahun Genosida di Palestina: Lebih dari 17.000 Anak Meninggal Dunia
Diposting pada 02 October 2024