Korban Meningkat: Akibat Konflik Israel-Palestina Yang Terus Memakan Nyawa Warga Sipil
AsarNews, Palestina - Telah empat hari berlalu sejak Sabtu (9/10/2023) eskalasi agresi militer zionis di jalur Gaza. Sebanyak 830 warga Palestina dan lebih dari 900 orang di Israel tewas dalam empat hari pertempuran setelah serangan pejuang Palestina, Hamas.
Serangan udara Israel yang intens di Jalur Gaza berlanjut selama empat hari berturut-turut tanpa henti, Hamas sebagai kelompok yang menjalankan wilayah Gaza yang terkepung, telah mengirimkan ribuan roket dan pejuang balasan ke wilayah Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sedangkan di sisi lainnya, terjadi kepanikan di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, di mana para pekerja medis dan kerabatnya terlihat bergegas membawa orang-orang yang terluka, termasuk banyak anak-anak.
Melaporkan dari rumah sakit terbesar di Gaza, Youmna ElSayed dari Al Jazeera, mengatakan bahwa petugas kesehatan “kewalahan”.
Zionis Memutus Suplai Ke Gaza
Pada hari Senin, Israel mengatakan pihaknya memberlakukan “blokade total” terhadap wilayah Gaza, memutus pasokan makanan, air, bahan bakar hingga listrik. Pengepungan semacam itu, yang bertujuan untuk membuat penduduk kelaparan, merupakan kejahatan perang berdasarkan undang-undang PBB.
Staff di Al-Shifa mengatakan terjadi kekurangan obat-obatan, pasokan dan peralatan, sementara pemadaman listrik memperburuk situasi.
“Gaza hanya mendapat aliran listrik selama empat jam dalam dua hari terakhir,” lapor ElSayed. “Satu-satunya pembangkit listrik di sini menyatakan hanya bisa beroperasi maksimal dua hari lagi setelah itu,” ujarnya.
Sementara itu, tentara Israel pada hari Selasa mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kendali penuh atas wilayah di sekitar pagar Gaza setelah berhari-hari bertempur dengan kelompok bersenjata Hamas. Juru bicara Daniel Hagari mengatakan unit teknik tentara sedang membersihkan area dan lubang di pagar Gaza yang ditembus oleh pejuang Hamas pada Sabtu dini hari.
Tentara Israel telah memanggil 300.000 tentara cadangan, meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka merencanakan serangan darat ke Gaza. Sementara itu, Hamas mengancam akan membunuh seorang sandera, dari puluhan sandera yang ditawannya , setiap kali Israel mengebom rumah warga Palestina tanpa peringatan.
Badan PBB tersebut telah menyerukan diakhirinya kekerasan dan kebutuhan mendesak untuk menciptakan koridor kemanusiaan di Jalur Gaza.
“WHO menyerukan diakhirinya kekerasan… koridor kemanusiaan diperlukan untuk menjangkau orang-orang yang memiliki pasokan medis yang penting,” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic pada konferensi pers di Jenewa.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan hampir 200.000 orang, atau hampir sepersepuluh populasi, mengungsi dan meninggalkan rumah mereka di tengah pertempuran sengit.
“Pengungsian telah meningkat secara dramatis di Jalur Gaza, mencapai lebih dari 187.500 orang sejak hari Sabtu. Kebanyakan dari mereka berlindung di sekolah,” kata Jens Laerke, juru bicara OCHA. []
Adakan Flashmob 1 Tahun Genosida, ASAR Humanity Ajak Masyarakat Tak Lupakan Palestina
Diposting pada 08 October 2024
Anak Sakit Tumor: Ibu Buruh Tani Rawat 3 Anak Seorang Diri
Diposting pada 07 October 2024
Gempa Bumi Magnitoudo di Atas 5,0 Tercatat Sudah 100 Kali Guncang Indonesia
Diposting pada 04 October 2024
Hampir 1 Tahun Genosida di Palestina: Lebih dari 17.000 Anak Meninggal Dunia
Diposting pada 02 October 2024