Asar Humanity

05 Oct 2023 10:03

Share

Mengerikan! Bocah 14 Tahun Jadi Pelaku Penembakan di Mall Thailand

AsarNews, Thailand - Otoritas Thailand berhasil menangkap seorang anak laki-laki berusia 14 tahun setelah dia melakukan penembakan di pusat perbelanjaan mewah di ibu kota Bangkok pada hari Selasa yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan lima lainnya terluka, sehingga para pembeli yang ketakutan lari dari tempat kejadian.

Video memperlihatkan kerumunan orang berhamburan keluar dari mal Siam Paragon yang ramai di pusat kota Bangkok, tempat penembakan mematikan itu terjadi.

Penembakan terjadi sekitar pukul 16:20 waktu setempat, menurut Letnan Jenderal Polisi Samran Nualma, asisten komisaris jenderal Polisi Kerajaan Thailand, dalam konferensi pers pada hari Rabu.

penembakan di mall siam paragon thailand
Kepanikan pengunjung mall saat terdengar suara tembakan, reuters.com

Tersangka, yang dikabarkan memiliki masalah kesehatan mental, berhasil ditangkap kurang dari satu jam setelah penembakan dimulai dan dibawa ke rumah sakit terdekat setelah diinterogasi oleh polisi, kata Jenderal Polisi Thailand Torsak Sukvimol kepada wartawan.

Satu dari korban yang meninggal adalah warga negara Tiongkok dan satu lagi warga negara Myanmar, kata Sukvimol.

Berdasarkan rekaman CCTV, dia berhasil ditangkap di lantai tiga Hotel Siam Kempinski Bangkok, yang bersebelahan dengan Siam Paragon. Menurut saksi mata, lebih dari 10 tembakan terdengar dalam peristiwa tersebut. Direktur Pusat Darurat, Yuthana Srettanan, memastikan bahwa insiden ini menewaskan tiga orang dan melukai empat lainnya.

Beberapa orang menggambarkan suasana kacau balau saat karyawan dan pembeli berusaha melarikan diri dari mal saat serangan itu terjadi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

231003152759-02-thailand-mall-shooting
Seorang petugas kepolisian sedang memeriksa senjata api yang dipakai pelaku, reuters.com

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

"Tidak ada informasi tentang warga negara Indonesia yang menjadi korban," kata Judha dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa (3/10).

Perdana Menteri Srettha Thavisin mengakui bahwa dia tengah memantau perkembangan situasi ini setelah menerima laporan tentang insiden ini.