Asar Humanity

03 Aug 2023 13:55

Share

Daring the Brine Water for Decades: Residents Brave Using Salty Water for Bathing

AsarNews, Lombok Tengah — Inilah Dusun Kelongkong yang sudah berusia 100 tahun, yang terletak di Pesisir Selatan pulau Lombok. Bertahun-tahun sumur-sumur warga di wilayah ini memang berair payau dan asin.

“Air sumur di sini asin, sudah sejak zaman kakek nenek,” jelas Ibu Ina Jahudin, warga Dusun Kelongkong saat menunjukkan sumur di belakang rumahnya kepada relawan Ksatria.

Adapun air sumurnya digunakan hanya untuk kegiatan MCK –mandi  cuci dan kakus– saja. Untuk air minum dan memasak mereka harus membeli dari tangki air atau air galon, yang tentu biayanya amat memberatkan.

WhatsApp Image 2023-07-31 at 16.25.29
Warga dusun yang berada di tepian laut ini, sebenarnya sudah menemukan solusi untuk mengatasi krisis air bersih ini. Insya Allah, air bersih bisa dialirkan dari sebuah mata air yang berjarak 3 kilometer dari dusun mereka.

Tetapi untuk membangun pipanisasi dan penampungannya terkendala biaya yang mahal. Maklum saja, mayoritas warga di wilayah ini adalah nelayan tradisional yang penghasilannya tak pasti. Penghasilan mereka hanya cukup untuk biaya sekolah, makan dan membeli air setiap hari.

WhatsApp Image 2023-07-31 at 16.25.30
Problem serupa juga dialami oleh tetangga Dusun Kelongkong yaitu, Desa Batu Nampar Selatan. Bahkan warga desa ini harus membeli air payau yang dialirkan dari sebuah sumur ke rumah-rumah mereka untuk keperlun MCK dengan tarif Rp20.000 per bulan. untuk air bersih mereka membeli dari tangki air dengan harga Rp5.000 per 20 liternya.

Lalu, sampai kapan kondisi seperti ini akan terus mereka alami? Mari bantu alirkan air bersih untuk ribuan saudara kita.