Pesantren Di Bogor: Andalkan Air Irigasi Sawah Untuk Kebutuhan Air Bersih
ASARNews, Bogor - Akibat kesulitan air bersih pondok pesantren Nurul Furqon menggunakan air irigasi sawah untuk kebutuhan mandi dan untuk air minum terpaksa meminta pada keluarga yang tinggal di sekitar pondok.
Pondok Pesantren Nurul Furqon merupakan pesantren dhuafa yang mengasuh dan mendidik anak-anak prasejahtera di Kp. Ciparay Cucuk, Ke.Sukajaya, Kab.Bogor. Pengurus pesantren tidak memungut biaya pendidikan pada santri pasalnya santri juga datang dari kalangan keluarga prasejahtera.
Idris Setiawan selaku tim relawan yang melihat langsung kondisi pondok pesantren melaporkan bahwa para pengurus rela mendidik para santri agar anak-anak prasejahtera di sana tidak putus sekolah dan tetap mendapatkan pendidikan yang layak “Karena para pengurus di sana ingin anak-anak belajar agama dan mereka merasa punya tanggung jawab moral” Ujar Idris melalui laporannya.
Dalam kondisi tersebut juga muncul kesulitan-kesulitan operasional yang dihadapi pengurus pesantren dan berdampak pada santri salah satunya ketersediaan air, pondok pesantren andalkan air irigasi sawah yang ditarik menggunakan pipa untuk kebutuhan air, air sawah juga kadang bercampur dengan limbah yang berasal dari aktivitas warga sekitar “jarak sumber air sekitar 100 Meter dari Ponpes, ternyata di bagian hulu air itu juga kadang kecampur sama air pembuangan dari bekas pemandian kerbau” Ungkap Idris.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air minum pesantren Nurul Furqon meminta pada keluarga yang yang tinggal di sekitar pesantren yang disalurkan melalui pipa paralon, kesulitan air yang dialami pesantren terjadi karena pesantren tidak memiliki sumur dan MCK yang layak. Sebelumnya MCK sempat dibangun di lingkungan pesantren namun kondisinya seadanya dan belum memadai kebutuhan santri.
Adakan Flashmob 1 Tahun Genosida, ASAR Humanity Ajak Masyarakat Tak Lupakan Palestina
Diposting pada 08 October 2024
Anak Sakit Tumor: Ibu Buruh Tani Rawat 3 Anak Seorang Diri
Diposting pada 07 October 2024
Gempa Bumi Magnitoudo di Atas 5,0 Tercatat Sudah 100 Kali Guncang Indonesia
Diposting pada 04 October 2024
Hampir 1 Tahun Genosida di Palestina: Lebih dari 17.000 Anak Meninggal Dunia
Diposting pada 02 October 2024