Asar Humanity

27 Mar 2024 21:16

Share

Marapi Erupsi! Muntahkan Abu Vulkanik 1,5 Meter, Status Masih Siaga

AsarNews, Sumatera Barat - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada Rabu dinihari, 27 Maret 2024, membuat warga di sekitar lerengnya berhamburan keluar rumah. Berdasarkan data dari pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi ketinggian kolom abu vulkanik akibat letusan tersebut mencapai 1,5 kilometer dari puncak kawah.

"Kuat sekali bunyinya, disertai getaran. Masyarakat berhamburan keluar, kucing dan anjing langsung menggonggong saat terjadi erupsi," kata Wali Nagari Bukik Batuah, Firdaus, dikutip dari pesan singkatnya di grup WhatsApp Marapi Information.

Suasana saat erupsi itu terkesan menakutkan. Pasalnya, di Sumatera Barat, binatang yang menggonggong secara bersamaan kerap dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. "Seolah-olah mengabarkan kalau ada bencana alam," ucap Firdaus.

Berdasarkan pantuan Tempo, para anggota grup WhatsApp Marapi Information saling berbagi informasi mengenai erupsi terbaru itu, terutama berupa foto dan video Gunung Marapi dari berbagai sisi. Salah satu video memperlihatkan percikan api dari puncak gunung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar tersebut.

Kepala Pos PGA Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan letusan itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 38,7 milimeter, dengan durasi yang sementara ini terhitung sekitar 1 menit 45 detik.

"Erupsi terpantau pukul 00:14 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata dia.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai-sungai yang hulunya dari puncak diminta mewaspadai ancaman lahar, terutama saat musim hujan. Warga lokal juga diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Sarana air bersih juga harus dilindungi.

Teguh mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi agar tidak masuk dan berkegiatan di wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari kawah verbeek. Status gunung aktif itu masih di level III atau Siaga.

"Kami berharap seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tuturnya.